Kenapa anakku tak homeschool lagi?

Hamza berangkat ke Kuttab Al Fatih hari ini.
Semalam dia marah marah..ga mau bangun aku..aku mau kesiangan aja biar ga sekolah. Gubrak.

Merengek sepagian saat sahur..tapi jelang berangkat kuajak main dulu ama Upa, agak lupa dia.

Nah, pas naik mobil jemputan..waaaa mukanya mewek lagi hahahah..

Semangat Hamza, ini untuk kebaikanmu yaa. Semoga menjadi pecinta Allah. Pecinta Rasulullaah.pejuang pemberani..bersih hati..inilah sifat pencari ilmu..ia berangkat pagi..ia berat pada awalnya..ia membutuhkan kesungguhan kita.

Begitu juga kakak Rafid. Maghrib tgl 2juli lalu datanglah paket.

Isinya surat penerimaan kakak sekolah di Madrasah Internasional TeknoNatura, setelah sit in selama 5 hari bersama teman teman level 2.

Alhamdulillaah.

Sekolah kalian (Kuttab dan Tekno) memang pada awalnya adalah homeschool..tapi tidak menjelma jadi homeschool berbayar ya. Konsep pendidikannya cocok..masuk ke prinsip prinsip dasar yg ayah bunda yakini dan harap baik.

Jadi untuk Kuttab Al Fatih, yg fokus pada penghayatan AlQuran nantinya juga akan pakai kejar paket untuk ijazah. 

Sedangkan metode belajar Tekno berbasis project: senin teori dr mentor, selasa perencanaan, rabu pelaksanaan, kamis presentasi, jum'at evaluasi...teruuuuss begitu. kelas 6 nanti baru ngejar u ujian akhir.

Bagaimana ya rasanya tanpa kalian lagi dirumah sesiangan..
Bunda mengakui terkadang saat kalian dirumah..bunda butuh jeda hehehe tapi sekarang benar benar harus bisa mengatur waktu agar semuanya bisa berjalan baik..tetap bisa muroja'ah bersama..tetap bisa membaca buku beegelungan di kasur..tetap belajar bersama..

Inipun tak mudah untuk bunda.
Setelah homeschool sekian lama..rasanya sepiii tak ada mata kakak2 yg ceria dirumah. Paling tidak hingga dhuhur nanti.

Inipun tak mudah bagi bunda setelah sekian lama mempelajari teori ini itu..dan kini menyerah mutlak pada kebenaran cara Rasulullah mendidik. 

Inipun tak mudah bagi bunda untuk mengakui, bahwa begitu banyak salah dan lubang saat membersamaimu homeschool, nak..lalu berusaha memperbaiki diri bersama kalian bersamaan dengan program sekolah kalian.

Meski tak mudah,satu yg bunda.masih pegang erat, tugas pengasuhan tetap tanggungjawab bunda dan ayah, pendidikan kalian tetap berbasis kekuatan cinta dr rumah..

Maka..mari berjuang bersama.
Allah Menyaksikan bahwa bunda dan ayah mencintai kalian

Selalu.

Huhuhuhu mewek deh.
Curcol cukup.



Bonus:

Ini catatan bunda saat pertemuan orangtua di Kuttab Al Fatih beberapa saat lalu.

Mengawali perjalanan panjang ilmu
Ilmu itu tak ada ujungnya kecuali kematian.
Barangsiapa memudahkan jalan mencari ilmu,
Akan mudah jalan menuju syurga.
Tak hanya panjang, juga melelahkn.
Jaman nabi2 dulu berjalan mencari ilmu pun sudah melelahkan perjalanannya mencari guru,
Kisah nabi Musa contohnya.

Cerdas, sungguh sungguh, memiliki bekal, adab membersamai guru, waktu yg lama.
Setiap jumat pagi Umar Abdul Azis mengumpulkan anaknya sebelum membuka pintu u ummat, u membaca al quran.

Ambillah ADABnya sebelum ilmunya.
Tugas kita mengawal ilmu anak tetap jalan meski sudah sekolah. Yg akan dimintai pertanggungjawaban adlh orangtua bukan gurunya. Pengawal pendidikan anak adlh kita
Bukan sekedar berahlaq mulia tapi supaya siap menjalankan beban2 agama, supaya siap mempertanggungjawabkan hidup di hadapan Allah.

Sebesar kesungguhan sebesar itulah kebaikan.
Bangunlah di malam hari, jgn habiskan hidup u hal yg mustahil dgn tdk berjuang u pendidikan anak. Orang yg mau bersabar dgn pendidikan anak akan mendapat kebaikan.

Usia diatas sepuluh itu dialog. Bentakan dan pukulan sudah tak bisa berlaku.

BIMBINGLAH MEREKA @ Adh Dhuha 6-8
Pengasuh Rasulullaah itu luar biasa.
MILIKILAH TUJUAN @ Luqman 19
Yaasin 69.
BERIKAN NASIHAT NASIHAT TENTANG KESABARAN @ Al Kahfi 28
BERIKANLAH KETELADANAN @ At Tahrim 6

Ibuku merapihkan semua kebutuhan sekolah,  LALU mengingatkan : setelah kamu menulis sepuluh huruf, lihatlah dirimu, apakah kamu bertambah sholeh? Jika tidak, ilmu itu bisa menjadi berbahaya untukmu.
Ilmu ini yg akan menjaga kita, membuat kita bertambah cinta pada Allah.

Man jadda wa jadda :bersungguh sungguh
Man shabara ghafiro:bersabar
Man syara dardi wash shola :jalan yg lurus

Barangsiapa yg tak pernah merasakan lelahnya menuntuk ilmu di masa mudanya, bacakan takbir untuknya 4 kali.
Memang beginilah belajar, harus bangun pagi, belajar hingga siang, mengorbankan beberapa hal, lelah, jangan ladeni kemalasan mereka.
Adab pada guru, bahwa masa awal mungkin membosankan dengan cara belajar di Kuttab yg berbeda dengan bayangan kita tentang pendidikan yg harus lucu, menghibur, selalu menyenangkan.

Jadi orangtua sholeh wajib
Memiliki anak sholeh itu harapan.

Doakan mereka doakan..
Doa Ibrahim : asShoffaat 100
Doa Zakaria
Allah yang Menguasai hati anak kita.
Doakan.

Jangan fasilitasi syahwat mereka:
Mubah yang berlebih lebihan
Memberikan barang sebelum waktunya
Membiarkan ketika salah.

Contoh gurau, bermain, kalau selalu difasilitasi bisa jadi bahaya. Cuek karena nonton tv. Tidak menegur.
Maghrib sampai isya itu waktunya ilmu, Al Quran.

Syahwat dalam AlQuran : Ali imran :14
Kenikmatan dalam diri saat mengaji, rukuk juga termasuk. Bukan hanya syahwat dunia.
Jadi, syahwat itu kekuatan yang butuh panglima.

Catatan: saat pulang wajahnya tampak okeh okeh aja..hehe semoga besok lebih smooth ya Pimpinan pejuang..

Komentar

  1. assalamualaikum, hallo bun salam kenal, kebetulan bgt lagi bingung mau masukin anak ke tecno atau ke kuttab,wwkwkwk, anak bunda 22nya disitu ya? btw ada pertimbangan apa bun hamza masuk ke kuttab , rafid masuk ke tecno? lumayan membantu kebimbanganku ,hahaaa makasiii

    BalasHapus
  2. hei wa alaikumsalam mb Nadhila.

    iya dulu anak anak ada di dua sekolah terpisah. aku ngeliat kecenderungan mereka dulu..juga ngeliat ahlak pengajarnya. visi sekolah. aku suka dua duanya hehehehe. ada plus kurangnya itu wajar karena kita yg wajib mendidik mereka kan..dengan mengharap Bimbingan Allah. karena mau sekolah dimanapun..penjagaan Allah yang kita harap harapkan..heheheheh.

    BalasHapus
  3. Mba skrg anaknya yg kuttab meneruskan kemana ?

    BalasHapus

Posting Komentar